Social Icons

blog

Senin, 15 September 2014

BAHAN KIMIA MUDAH TERBAKAR



5 Chemical Plant Explosions

 Bahan kimia mudah terbakar adalah bahan-bahan kimia yang titik nyalanya rendah,  sehingga mudah menimbulkan bahaya kebakaran.  Bahaya kebakaran timbul disebabkan terjadinya proses-proses antara lain reaksi dengan bahan kimia lainnnya,  kenaikan temperature,  kenaikan tekanan,. terjadinya gesekan, terkena api,  bahkan ada yang terkena air / basah justru terjadi ledakan dan kebakaran.

Minggu, 09 Maret 2014

WHAT IS HALON ? HOW DOES HALON WORK ?



Bahan pemadam gas Halon adalah bahan pemadam yang terdiri dari campuran beberapa bahan kimia.  Pada umumnya unsur-unsur kimia yang digunakan adalah Carbon, Fluorine, Clorine, Bromide, dan Iodine.  Bahan pemadam gas Halon dibentuk dari dua atau lebih unsur-unsur kimia tersebut.  Misalnya bahan pemadam Halon 1211, terdiri dari campuran empat macam bahan / unsur kimia :  Carbon, Fluorine, Clorine, dan Bromide. Sehingga dinamakan : Bromoclorodifluormethane, lebih populer dengan nama singkatannya,  yaitu : BCF.

BAHAN PEMADAM POWDER ( DRY CHEMICAL )



Perkembangan dari teknik pemadaman kebakaran menghasilkan penemuan baru bahan-bahan pemadam api selain yang biasa digunakan, yakni air dan pasir.  Sekarang sudah banyak digunakan bahan pemadam api berupa serbuk kimia kering ( Powder Dry Chemical ), yang memiliki manfaat dan keunggulan tertentu dibandingkan dengan bahan pemadam lainnya'

Sabtu, 25 Januari 2014

BAHAN PEMADAM API CO2






CO2 atau Carbon Dioxida adalah bahan pemadam yang paling baik untuk kebakaran kelas B ( Minyak ) dan C ( Peralatan Listrik ).  CO2 berupa gas,  dan dengan disemprotkannya bahan ini ke sumber api kebakaran,  maka dia akan mengurangi kadar oksigen di udara.

Pada udara normal,  kadar oksigen adalah 21 %.  Bila CO2 digunakan,  kadar oksigen dapat cepat turun menjadi 12 - 15 %.  Dan pada kondisi ini reaksi pembakaran akan terhambat,  dan nyala api akan berangsur-angsur padam.

Proses pemadaman dengan CO2 dapat berlangsung cepat bila tidak ada angin atau arus udara.  Sebab setelah CO2 disemprotkan,  maka gas ini akan memenuhi ruangan.  Dan karena berat jenis CO2 lebih besar dari berat jenis udara,  maka gas CO2 akan berada di bawah dan menyelimuti nyala api.   Pemadaman bisa terhambat bila di lokasi tersebut ada angin.  Oleh sebab itu bahan pemadam CO2 ini efektif digunakan untuk pemadaman kebakaran yang terjadi di dalam ruangan.   Karena kekhususannya,  bahan pemadam CO2 kebanyakan disiapkan sebagai alat pemadam otomatis instalasi tetap.  Misalnya dipasang sebagai alat pemadam otomatis instalasi tetap di kamar-kamar mesin kapal laut,  ruangan generator dari pabrik-pabrik,  ruang panel-panel listrik,  dan sebagainya.

Keuntungan-keuntungan bahan pemadam CO2 :

1.  Merupakan bahan gas yang tidak dapat mengalirkan arus listrik dan tidak menyebabkan karat.  Oleh sebab itu paling baik untuk digunakan pemadaman kebakaran yang terjadi di ruang permesinan.

2.  Dapat disimpam dalam tabung-tabung gas yang terbuat dari baja,  portable atau semi portable,  sehingga mudah disiapkan di ruangan-ruangan yang sempit.

3.  CO2 yang disimpan di dalam tabung portable bisa diisi kembali setelah habis dipakai.

4.  Dapat dipasang dalam suatu sistim pemadaman otomatis.

Sedangkan kerugian-kerugiannya :

1.  Pada konsentrasi tertentu gas CO2 berbahaya bagi manusia.  Dan disebabkan karena sifat fisiknya sebagai gas tidak berwarna dan tidak berbau,  maka sulit menentukan keadaan bahaya yang ditimbulkannya.  Oleh sebab itu pada pemadaman kebakaran di suatu ruangan,  petugas pemadam kebakaran wajib memakai masker dan alat pernafasannya.  Sebelum CO2 disemprotkan,  harus diyakinkan terlebih dulu di ruangan tersebut tidak ada orang,  mungkin korban yang terluka,  dan sebagainya.

2.  Pemadam CO2 tidak efektif untuk ruang terbuka.

Beberapa sifat fisik bahan pemadam CO2 :

1.  Merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau.

2.  Mempunyai Berat Jenis lebih besar dari Berat Jenis Udara.  Berat tiap Desimeter kubik CO2 adalah : 1,98 gram.

3.  Mempunyai Konsentrasi kepekatan : 1,528.

4.  1 Kg CO2 dapat menghasilkan 509 liter gas.

5.  Pada temperatur normal akan mencair bila berada di tempat yang mempunyai tekanan 50 Bars.

6.  Pada temperatur kurang dari 50 derajat C,  tekanan maksimum di dalam tabung baja tidak boleh lebih dari 174 Bars.  Pada konsisi ini tiap liter tabung dapat diisi 746 gram CO2  ( Normal Ratio ).

Sedangkan bila temperatur lebih dari 50 derajat C,  tekanan maksimum di dalam tabung baja tidak boleh
lebih dari 140 Bars.  Pada kondisi ini tiap liter tabung dapat diisi  670 gram CO2 ( Tropical Ratio ).

7.  CO2 adalah gas yang bersifat netral,  yaitu bukan gas pembakar dan juga bukan gas yang mudah terbakar.


Sifat-sifat fisik CO2 sesuai yang diuraikan di atas berguna untuk merencanakan kebutuhan CO2/jumlah tabung yang diperlukan,  disesuaikan dengan volume ruangannya.

Di bawah ini disampaikan contoh perhitungannya:

Tempat yang mempunyai temperatur kurang dari 50 derajat C,  maka tabung baja yang volumenya 45 liter dapat diisi dengan CO2 sejumlah :  45 x 0,746  =  33, 57 Kg CO2..

Sedangkan suatu tempat yang mempunyai temperatur lebih dari 50 derajat C,  volume tabung yang sama dapat diisi dengan CO2 sejumlah :  45 x 0,670  =  30,15 Kg CO2.

Besarnya tabung baja dan banyaknya CO2 yang diperlukan selalu disesuaikan dengan volume ruangan dan tingkat bahaya kebakaran yang mungkin terjadi.

Untuk ruangan  dengan resiko / tingkat bahaya kategori I misalnya ruangan mesin / kamar-kamar mesin dan ruangan panel listrik,  digunakan suatu patokan CO2 yang diperlukan adalah 40 % dari volume ruangan.  Sedangkan ruangan-ruangan lain yang resiko / tingkat bahayanya kategori II,  30 % dari volume ruangan.

Tiap satu meter kubik dari suatu ruangan kategori I memerlukan 0,8 Kg CO2.

Tiap satu meter kubik dari suatu ruangan kategori II memerlukan 0,6 Kg CO2.

Sebagai contoh :   Suatu ruangan kamar mesin yang volumenya 150 meter kubik direncanakan akan dipasang pemadam CO2 sistim otomatis.  Berapa banyak CO2 yang diperlukan agar kamar mesin itu terjamin dari ancaman bahaya kebakaran ?

Jawab :  

Volume CO2 yang diperlukan : 40 % x 150 meter kubik  =  60 meter kubik.

Jumlah CO2 yang dibutuhkan :  60 x 0,8 Kg  =  48 Kg.



divine-music.info
divine-music.info

Beyonce - Beautiful Liar






Share

BAHAN PEMADAM API BUSA ( FOAM )

Busa adalah bahan pemadam untuk kebakaran kelas B ( Minyak,solar,dan sebagainya ). Bahan ini dihasilkan dari reaksi kimia.  Biasanya yang digunakan adalah campuran Natrium Bicarbonat dengan Aluinium Sulfat, keduanya dilarutkan dalam air.  Hasilnya adalah Busa ( Foam ) yang volumenya dapat mencapai sepuluh kali volume campuran.

Pemadaman kebakaran dengan bahan pemadam Busa merupakan cara Isolasi,  yaitu mencegah agar api kebakaran tidak bereaksi dengan Oksigen.  Busa sangat efektif melaksanakan cara Isolasi ini,  karena sifatnya cair dan juga ringan, sehingga busa akan mengambang di permukaan minyak yang terbakar,  dan mencegah reaksi dengan oksigen.

Dalam penggunaan Busa perlu diperhatikan,  bahwa yang terpenting adalah secepatnya menyelimuti permukaan minyak sekeliling nyala api.  Arah pancaran dari alat penyemprotnya tidak ditujukan langsung ke nyala api,  tapi ditujukan ke arah depan atau belakang nyala api.








Kamis, 23 Januari 2014

AIR SEBAGAI BAHAN PEMADAM API

Di antara bahan pemadam yang berfungsi untuk mendinginkan,  air adalah yang terbaik.   Sebab air mempunyai kemampuan besar sebagai penyerap panas.  Hal ini terjadi pada proses pembentukan uap air,  di mana membutuhkan energi panas yang cukup besar.

Di samping itu,  air mudah di dapat dan relatif lebih murah dibandingkan bahan pemadam lainnya.  Dan juga,  penggunaannya dapat dilakukan dengan bermacam-macam alat secara praktis.

Cara yang umum pemadaman kebakaran dengan bahan air adalah dengan menggunakan alat penyemprot ( nozzle ).

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRSIwLOj3Ob9O7Pi-nuTuUpADrtD1tYTmeAUbh-K7gfBCMxaCGL7ghttps://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQWU54QR1u8BblOJ5vPK9LQ3u58rAd1tLOJnHveH9q1uh_B9fPc




 
Dalam hal ini air dialirkan melalui slang-slang air oleh mesin pompa,  kemudian dipancarkan melalui nozzle.  Pancaran air pada nozzle dapat distel, dibesarkan atau dikecilkan pancarannya,  atau dikabutkan,  tergantung tujuan yang diinginkan.

Penyetelan pancaran air dilakukan dengan stang nozzle.  Nozzle seperti gambar di atas, jika stang nozzle ditarik ke belakang  maka yang terjadi adalah pancaran lurus. Jika stang nozzle di tekan ke depan sehingga posisinya tepat tegak lurus pada nozzle,  maka akan terjadi pancaran air yang melebar atau pengabutan.  Dan pancaran air akan berhenti jika stang nozzle ditekan ke depan.

Dua macam tipe pancaran air di atas masing-masing ada tujuannya,  yaitu :

Pancaran Lurus ( Solid Stream ):

Digunakan untuk pemadaman langsung ke arah sumber nyala apinya.  Hal ini dilakukan bila sumber nyala apinya sudah diketahui atau terlihat dengan jelas.  Pancaran air diarahkan langsung ke benda yang terbakar di posisi pangkal nyala apinya.

Pancaran Pengabutan ( Fog ):

Mempunyai beberapa kegunaan :

1.  Untuk mengurung nyala api  Hal ini biasa dilakukan jika sumber nyala api tidak kelihatan.  Lokasi kebakaran dikurung dengan pancaran pengabutan.  Butir-butir air pada pancaran pengabutan akan cepat menjadi uap,  dan untuk itu diperlukan energi panas.  Pancaran pengabutan yang dilakukan secara terus-menerus akan menyerap energi panas,  sehingga kadar panas di lokasi kebakaran menjadi turun,  dan api kebakaran akan cepat padam. 

2.   Untuk membuat tabir air.  Tabir air diperlukan untuk mencegah menjalarnya api kebakaran.   Misalnya pancaran pengabutan diarahkan ke benda yang terancam terkena jilatan api.   Pancaran pengabutan ini biasa dilakukan untuk melindungi para petugas pemadam kebakaran atau para korban pada proses evakuasi.

3.   Untuk pendinginan ruangan.   Pada peristiwa kebakaran,  udara panas menjalar dengan cepat ke segala arah.  Pendinginan harus dilakukan pada tempat-tempat yang penting,  misalnya ruangan tempat penyimpanan bahan kimia,  ruangan tempat penyimpanan dokumen-dokumen penting,  dan sebagainya.


Pancaran pengabutan ( fog ) dibandingkan dengan pancaran lurus ( solid stream ) memiliki beberapa keuntungan :

1.  Kemampuan menyerap panas lebih besar.   Satu liter air bila disemprotkan lurus,  dapat menyerap panas sebesar 30 Kcal.  Tetapi bila satu liter air itu dikabutkan,  dapat berubah menjadi 1600 liter uap,  dan akan menyerap panas sebesar 300 Kcal.

2.  Alat Penyemprot ( nozzle ) lebih mudah dikendalikan.   Pada pancaran lurus,  tekanan air yang besar menyebabkan nozzle terasa berat,  sehingga sulit dikendalikan.  Oleh karenanya untuk mengubah arah pancaran ke arah yang lain,  kadang-kadang sulit dilakukan.   Tetapi pada pancaran pengabutan,  tekanan air di nozzle terasa ringan sehingga nozzle dapat diarahkan dengan lebih mudah.

3.   Menghasilkan udara segar.   Pengabutan menghasilkan butir-butir air yang dapat memenuhi ruangan lebih luas.  Ruangan yang tadinya terasa panas dan menyesakkan pernafasan,  dengan adanya butir-butir air itu akan menjadi lembab,  sehingga udara terasa segar.

Sedangkan pada pancaran lurus,  sedikit sekali jumlah air yang menjadi uap.  Dari jumlah 2500 liter air yang disemprotkan,  kira-kira hanya 100 liter yang menjadi uap.

Disamping keuntungan-keuntungan seperti yang disebutkan di atas,  pancaran pengabutan memiliki kerugian,  terutama jarak jangkauannya yang pendek.   Sedangkan pada pancaran lurus,  jarak pancaran air jauh lebih besar.



Best-selling+Latest+Most-recommended Android Phones, UP to 60% OFF!



 
Blogger Templates