Di antara bahan pemadam yang berfungsi untuk mendinginkan, air adalah yang terbaik. Sebab air mempunyai kemampuan besar sebagai penyerap panas. Hal ini terjadi pada proses pembentukan uap air, di mana membutuhkan energi panas yang cukup besar.
Di samping itu, air mudah di dapat dan relatif lebih murah dibandingkan bahan pemadam lainnya. Dan juga, penggunaannya dapat dilakukan dengan bermacam-macam alat secara praktis.
Cara yang umum pemadaman kebakaran dengan bahan air adalah dengan menggunakan alat penyemprot ( nozzle ).
Dalam hal ini air dialirkan melalui slang-slang air oleh mesin pompa, kemudian dipancarkan melalui nozzle. Pancaran air pada nozzle dapat distel, dibesarkan atau dikecilkan pancarannya, atau dikabutkan, tergantung tujuan yang diinginkan.
Dalam hal ini air dialirkan melalui slang-slang air oleh mesin pompa, kemudian dipancarkan melalui nozzle. Pancaran air pada nozzle dapat distel, dibesarkan atau dikecilkan pancarannya, atau dikabutkan, tergantung tujuan yang diinginkan.
Penyetelan pancaran air dilakukan dengan stang nozzle. Nozzle seperti gambar di atas, jika stang nozzle ditarik ke belakang maka yang terjadi adalah pancaran lurus. Jika stang nozzle di tekan ke depan sehingga posisinya tepat tegak lurus pada nozzle, maka akan terjadi pancaran air yang melebar atau pengabutan. Dan pancaran air akan berhenti jika stang nozzle ditekan ke depan.
Dua macam tipe pancaran air di atas masing-masing ada tujuannya, yaitu :
Pancaran Lurus ( Solid Stream ):
Digunakan untuk pemadaman langsung ke arah sumber nyala apinya. Hal ini dilakukan bila sumber nyala apinya sudah diketahui atau terlihat dengan jelas. Pancaran air diarahkan langsung ke benda yang terbakar di posisi pangkal nyala apinya.
Pancaran Pengabutan ( Fog ):
Mempunyai beberapa kegunaan :
1. Untuk mengurung nyala api Hal ini biasa dilakukan jika sumber nyala api tidak kelihatan. Lokasi kebakaran dikurung dengan pancaran pengabutan. Butir-butir air pada pancaran pengabutan akan cepat menjadi uap, dan untuk itu diperlukan energi panas. Pancaran pengabutan yang dilakukan secara terus-menerus akan menyerap energi panas, sehingga kadar panas di lokasi kebakaran menjadi turun, dan api kebakaran akan cepat padam.
2. Untuk membuat tabir air. Tabir air diperlukan untuk mencegah menjalarnya api kebakaran. Misalnya pancaran pengabutan diarahkan ke benda yang terancam terkena jilatan api. Pancaran pengabutan ini biasa dilakukan untuk melindungi para petugas pemadam kebakaran atau para korban pada proses evakuasi.
3. Untuk pendinginan ruangan. Pada peristiwa kebakaran, udara panas menjalar dengan cepat ke segala arah. Pendinginan harus dilakukan pada tempat-tempat yang penting, misalnya ruangan tempat penyimpanan bahan kimia, ruangan tempat penyimpanan dokumen-dokumen penting, dan sebagainya.
Pancaran pengabutan ( fog ) dibandingkan dengan pancaran lurus ( solid stream ) memiliki beberapa keuntungan :
1. Kemampuan menyerap panas lebih besar. Satu liter air bila disemprotkan lurus, dapat menyerap panas sebesar 30 Kcal. Tetapi bila satu liter air itu dikabutkan, dapat berubah menjadi 1600 liter uap, dan akan menyerap panas sebesar 300 Kcal.
2. Alat Penyemprot ( nozzle ) lebih mudah dikendalikan. Pada pancaran lurus, tekanan air yang besar menyebabkan nozzle terasa berat, sehingga sulit dikendalikan. Oleh karenanya untuk mengubah arah pancaran ke arah yang lain, kadang-kadang sulit dilakukan. Tetapi pada pancaran pengabutan, tekanan air di nozzle terasa ringan sehingga nozzle dapat diarahkan dengan lebih mudah.
3. Menghasilkan udara segar. Pengabutan menghasilkan butir-butir air yang dapat memenuhi ruangan lebih luas. Ruangan yang tadinya terasa panas dan menyesakkan pernafasan, dengan adanya butir-butir air itu akan menjadi lembab, sehingga udara terasa segar.
Sedangkan pada pancaran lurus, sedikit sekali jumlah air yang menjadi uap. Dari jumlah 2500 liter air yang disemprotkan, kira-kira hanya 100 liter yang menjadi uap.
Disamping keuntungan-keuntungan seperti yang disebutkan di atas, pancaran pengabutan memiliki kerugian, terutama jarak jangkauannya yang pendek. Sedangkan pada pancaran lurus, jarak pancaran air jauh lebih besar.
3. Untuk pendinginan ruangan. Pada peristiwa kebakaran, udara panas menjalar dengan cepat ke segala arah. Pendinginan harus dilakukan pada tempat-tempat yang penting, misalnya ruangan tempat penyimpanan bahan kimia, ruangan tempat penyimpanan dokumen-dokumen penting, dan sebagainya.
Pancaran pengabutan ( fog ) dibandingkan dengan pancaran lurus ( solid stream ) memiliki beberapa keuntungan :
1. Kemampuan menyerap panas lebih besar. Satu liter air bila disemprotkan lurus, dapat menyerap panas sebesar 30 Kcal. Tetapi bila satu liter air itu dikabutkan, dapat berubah menjadi 1600 liter uap, dan akan menyerap panas sebesar 300 Kcal.
2. Alat Penyemprot ( nozzle ) lebih mudah dikendalikan. Pada pancaran lurus, tekanan air yang besar menyebabkan nozzle terasa berat, sehingga sulit dikendalikan. Oleh karenanya untuk mengubah arah pancaran ke arah yang lain, kadang-kadang sulit dilakukan. Tetapi pada pancaran pengabutan, tekanan air di nozzle terasa ringan sehingga nozzle dapat diarahkan dengan lebih mudah.
3. Menghasilkan udara segar. Pengabutan menghasilkan butir-butir air yang dapat memenuhi ruangan lebih luas. Ruangan yang tadinya terasa panas dan menyesakkan pernafasan, dengan adanya butir-butir air itu akan menjadi lembab, sehingga udara terasa segar.
Sedangkan pada pancaran lurus, sedikit sekali jumlah air yang menjadi uap. Dari jumlah 2500 liter air yang disemprotkan, kira-kira hanya 100 liter yang menjadi uap.
Disamping keuntungan-keuntungan seperti yang disebutkan di atas, pancaran pengabutan memiliki kerugian, terutama jarak jangkauannya yang pendek. Sedangkan pada pancaran lurus, jarak pancaran air jauh lebih besar.