Social Icons

blog

Selasa, 19 November 2013

SEBAB-SEBAB KEBAKARAN


Penyebab kebakaran bermacam-macam, namun yang paling terjadi adalah karena :  kelalaian.  Selain disebabkan karena kelalaian,  ada pula peristiwa kebakaran yang disebabkan karena peristiwa alam,  penyalaan sendiri,  dan ada pula kejadian kebakaran yang memang disengaja. 


Kebakaran karena kelalaian

Kelalaian adalah suatu perbuatan yang tidak disengaja,  dan kelalaian ini pula yang sering menimbulkan kejadian kebakaran yang menimbulkan korban jiwa maupun kerugian harta benda yang besar.  Hampir pada setiap peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota-kota besar yang padat penduduknya,  terjadinya adalah karena faktor kelalaian.  

Adapun penyebab dari kelalaian terutama disebabkan karena lack of knowledge atau lack of training tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran,  sehingga hal ini menyebabkan sikap dan perilaku kurang berhati-hati ketika bekerja menggunakan alat dan bahan-bahan yang dapat menimbulkan api tak terkendali.  Disamping itu,  kelalaian bisa timbul disebabkan karena kecenderungan perilaku tidak bisa mematuhi aturan,  kurang memiliki kesadaran pribadi dan tidak disiplin,  serta sikap apatis.

Contoh-contoh dari kelalaian yang dapat menimbulkan kebakaran misalnya kebiasaan membuang puntung rokok tidak pada tempatnya,  merokok sambil tidur-tiduran, memasang obat nyamuk bakar secara sembarangan,  meletakkan minyak atau bahan-bahan yang mudah terbakar di sembarang tempat, mengganti kawat sekring listrik dengan kawat sembarangan,  lupa mematikan kompor atau alat-alat listrik,  dan sebagainya. 

Sering pula kejadian kebakaran ketika sedang melakukan kegiatan / pekerjaan,  dan mungkin karena terburu-buru ingin menyelesaikan pekerjaan sehingga lupa atau lalai terhadap tindakan keamanan yang seharusnya dilakukan.   Misalnya melakukan pengelasan di dekat bahan-bahan yang mudah terbakar,  menyalakan korek api untuk merokok tanpa menyadari bahwa di dekatnya baru saja diletakkan bahan yang mudah menyala,  dan sebagainya.

Peristiwa kebakaran yang terjadi di kota-kota besar yang padat penduduknya,  seperti di Jakarta,  sebagian besar disebabkan karena kelalaian yang berhubungan dengan arus pendek listrik/korsleting.   

Berdasarkan data resmi tahun 2013,  dari bulan Januari sampai bulan September jumlah kebakaran di Jakarta mencapai 647 kejadian,  dan kerugian akibat kejadian itu ditaksir mencapai Rp.161,3 miliar.  Jumlah obyek yang terbakar sekitar 1.996 bangunan,  di mana 16 bangunan diantaranya adalah bangunan industri dan 96 berupa kendaraan.  Berdasarkan penjelasan resmi dari instansi yang berwenang,  penyebab kebakaran akibat listrik mencapai lebih dari 70 persen.

Arus pendek listrik merupakan penyebab kebakaran yang terbesar,  umumnya terjadi di kawasan padat bangunan,  mengingat bahwa masyarakat kurang menjaga keamanan jaringan listrik,  disamping itu banyak bangunan yang berusia lebih dari 10 tahun tapi jarang diperiksa kondisi jaringan listriknya / lalai dalam perawatan jaringan listrik yang digunakan.


Kebakaran karena peristiwa alam

Banyak peristiwa alam yang memicu terjadinya kebakaran,  dan pada umumnya adalah peristiwa alam yang berhubungan dengan keadaan cuaca,  gempa bumi,  dan meletusnya gunung berapi.  Penyebab kebakaran dari faktor alam misalnya :

Sinar matahari :  Cuaca panas yang lama menyebabkan kekeringan di kawasan yang luas misalnya kawasan hutan dan perkebunan,  dan hal ini memicu terjadinya kebakaran hebat di kawasan tersebut.  Penyebabnya tidak semata-mata dari cuaca panas dan kekeringan,  melainkan ada campur tangan dari perbuatan manusia. 

Peristiwa kebakaran hutan yang sering terjadi di Indonesia maupun di kawasan dunia lainnya,  faktor penyebabnya pada umumnya adalah musim panas / kekeringan yang lama dan adanya kegiatan manusia yang sengaja membakar area tertentu yang akan diolah menjadi perkebunan, namun kebakaran yang ditimbulkan berkembang menjadi tidak terkendalikan,  sehingga api menjalar ke kawasan yang lebih luas.

Cuaca panas atau musim kering yang lama juga dapat memicu terjadinya kebakaran di gudang-gudang tempat penyimpanan bahan mudah terbakar atau mudah meledak.  Misalnya gudang mesiu,  gudang bahan-bahan kimia,  gudang bahan petasan,  dan sebagainya.

Untuk mencegah terjadinya bahaya kebakaran,  maka temperatur udara di dalam gudang-gudang tersebut harus sering diperiksa.  Sebab bila temperatur terlalu tinggi dan mencapai titik nyala dari bahan yang disimpan,  maka dapat menyebabkan ledakan dan kebakaran.   Sebagai upaya pencegahan kebakaran,  biasanya pada gudang-gudang tersebut dipasang detektor panas / Heat Detector.   Heat detector berfungsi sebagai alat pengaman di mana pada temperatur tertentu akan otomatis memberikan alarm dan mengaktikan alat yang berfungsi untuk pendinginan ruangan.

Tergantung dari jenis bahan yang disimpan,  peralatan detektor yang dipasang dapat berupa alat deteksi nyala api / Flame Detector.  Flame detector berfungsi untuk mendeteksi timbulnya nyala api.  Alat ini akan memberikan alarm bila di ruangan dalam gudang tersebut terjadi penyalaan sendiri.   



Letusan gunung berapi :  Akibat dari letusan gunung berapi bisa menimbulkan kebakaran pada kawasan yang dilalui awan panas maupun lava yang berasal dari letusan gunung tersebut.

Gempa bumi  :  Pada peristiwa gempa bumi,  goncangan atau retakan dari tanah dapat merusak bangunan gedung, bahkan merobohkan bangunan-bangunan.  Akibatnya bisa terjadi korsleting listrik,  sehingga menimbulkan kebakaran.

Petir / Halilintar  :  Terjadinya petir / halilintar dapat menyebabkan kebakaran hutan,  kebakaran rumah tempat tinggal atau gedung-gedung bangunan yang tidak dilengkapi dengan alat penangkal petir.

Angin  :  Angin dapat memicu terjadinya kebakaran.  Penyalaan api yang digunakan untuk tujuan pembakaran dapat berkembang menjadi api yang tidak terkendali,  pada umumnya disebabkan karena bertiupnya angin.

Sedangkan angin yang kuat misalnya angin puting beliung atau tornado dapat menyebabkan kerusakan pada instalasi listrik / korsleting,  sehingga menimbulkan kebakaran.

Disamping itu angin Fohn yang terjadi di kawasan-kawasan tertentu juga dapat memicu terjadinya kebakaran hutan.  Angin Fohn merupakan angin yang mengalirkan udara hangat,  dan hal ini menyebabkan kekeringan pada area yang luas,  sehingga bila di kawasan tertsebut ada kegiatan pembakaran yang dilakukan oleh manusia,  maka apinya mudah berkembang menjadi tidak terkendali.



Kebakaran karena penyalaan sendiri

Penyalaan sendiri dapat terjadi dalam gudang-gudang penyimpanan bahan-bahan kimia.   Gudang-gudang tempat penyimpanan kopra juga merupakan tempat yang rawan terhadap kebakaran.  Hal ini disebabkan karena udara yang kering dan berlangsung lama dapat menimbulkan terjadinya penyalaan sendiri pada kopra yang disimpan.


Kebakaran disebabkan oleh kesengajaan

Peristiwa kebakaran yang disengaja pada umumnya mempunyai tujuan-tujuan tertentu,  antara lain  :  
-          Sabotase untuk menimbulkan kekacauan atau huru-hara,  biasanya karena alasan-alasan politis,  
-          Mencari keuntungan pribadi,  misalnya untuk mendapatkan ganti rugi dari asuransi.
-          Untuk menghilangkan jejak kejahatan dengan cara membakar tempat penyimpanan dokumen-dokumen penting.
-          Untuk tujuan taktis dalam peperangan,  misalnya dengan jalan bumi hangus.








New Release

Menyongsong Hari Kemerdekaan RI ke-70 tanggal 17 Agustus 2015



Strategi Maritim Bangsa Bahari Nusantara



.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates