Bahan kimia mudah terbakar adalah bahan-bahan kimia yang titik nyalanya rendah, sehingga mudah menimbulkan bahaya kebakaran. Bahaya kebakaran timbul disebabkan terjadinya proses-proses antara lain reaksi dengan bahan kimia lainnnya, kenaikan temperature, kenaikan tekanan,. terjadinya gesekan, terkena api, bahkan ada yang terkena air / basah justru terjadi ledakan dan kebakaran.
Bahan kimia mudah terbakar dibagi
menjadi tiga golongan :
-Bahan
padat, antara lain aluminium, magnesium, hafnium,
bahan plastic ( acetates dan acrylates ), ammonium dichromate, hypophosphite,
stearate, sulfides, sulfo cyanates, sulfur, dan sebagainya.
-Bahan cair, antara lain
liquid hydrocarbon, alcohol, asam organik, acetals, acetates, organic
chlorides, esters, ethers, hydrosulfides, dan sebagainya.
-Bahan
gas, antara lain hydrogen, propane, cyclopropane,
butane, methane, ethylens, natural gas, dan sebagainya.
Indutri
pengguna bahan kimia mudah terbakar
Banyak pabrik atau industri yang
menggunakan bahan kimia mudah terbakar,
diantaranya :
-Indutri
Plastik :
Acetates, Acrylates, Stearate, Asam organik, Liquid Hydrocarbon, dan
sebagainya.
-Industri
obat-obatan : Sodium
Hypophosphite, Sodium Thiocyanates, Sulfo Cyanates, Liquid Hydrocarbon, dan
sebagainya.
-Indutri Kimia : Alcohol, Ethyl Alcohol, Liquid Hydrocarbon,
dan bermacam-macam bahan kimia lainnya.
-Industri
Karet, Kertas, dan Tekstil :
Sulfide, Sodium Sulfide, Sulfo Cyanates, Sodium Thyocianates, Liquid
Hydrocarbon, dan sebagainya.
-Industri
Sabun :
Sulfide, Sodium Sulfide, Hydrogen, Liquid Hydrocarbon, dan lain-lain.
-Industri
Kosmetik :
Stearate, Liquid Hydrocarbon.
-Industri
Fotografi :
Ammonium Dichromate, Sulfide, dan Sodium Sulfide.
-Indutri
Logam, Pabrik Mobil, Kapal Laut dan Pesawat Udara : Aluminium, Magnesium, Titanium, Liquid
Hydrocarbon, Solvent, dan sebagainya.
Serbuk
Metal ( Metal Powder )
Bahan-bahan metal seperti
Aluminium, Magnesium, dan Titanium dalam bentuknya sebagai serbuk metal
merupakan bahan yang mudah terbakar.
Jika serbuk metal dari bahan-bahan tersebut berhambur di udara bebas
membentuk semacam awan, dan kemudian
terkena api, maka akan terjadi ledakan
hebat.
Kadar bahaya dari serbuk metal
tergantung dari beberapa faktor, yaitu jenis metalnya, kemurnian metal, dan ukuran partikelnya. Semakin halus partikel serbuknya, maka bahan tersebut semakin berbahaya.
Serbuk metal yang tergolong
paling berbahaya adalah dari bahan Aluminium,
Magnesium, dan Zirconium. Dan
berturut-turut tergolong berbahaya adalah :
Manganese, Zino, Silikon, Carbonyl Iron, Copper, Cadmium, Chromium,
Lead, dan Iron.
Bahaya
ledakan dari serbuk metal
Serbuk metal Aluminium dan
Magnesium tidak hanya berbahaya bila terkena api, tetapi juga sangat berbahaya bila bereaksi
dengan air, karena dapat menimbulkan
ledakan. Ledakan timbul karena
terjadinya reaksi pembebasan Hydrogen ( H2 ) dari Air ( H2O ),
Reaksi pembebasan Hydrogen :
Serbuk
metal ( Aluminium/ Magnesium/Hafnium ) + H2O
= H2 + Ledakan
Bahaya dari serbuk metal
tergantung dari wadah / drum-drum tempat penyimpanannya. Bila drum bocor dan kemasukan air, maka akan terjadi reaksi pembebasan Hydrogen. Terjadinya reaksi ini menyebabkan tekanan di
dalam drum naik dengan cepat, sehingga
drum akan meledak.
Ledakan
karena reaksi dengan Halogen
Beberapa jenis bahan pemadam
Halogen / Halon dapat menimbulkan ledakan bila terkena solit metal Aluminium dan
Magnesium.
-Halon 101 ( Methyl Chlorida
), bila terkena solit Aluminium akan
menghasilkan Aluminium Methyl yang dapat menyala seketika dan meledak.
-Halon 104 ( Carbon Tetrachlorida
), bila terkena solit Aluminium dapat
menimbulkan ledakan.
-Halon 1001 ( Methyl Bromide
), bila terkena solit Magnesium dapat
menimbulkan ledakan.
Oleh sebab itu pada
industri-industri yang menggunakan bahan solit Aluminium dan Magnesium dilarang
menggunakan bahan pemadam Halon tersebut di atas. Dan perlu diketahui, bahwa sekarang ini bahan pemadam Halon sudah
dibatasi penggunaannya, karena ternyata
pemakaian gas Halon menimbulkan dampak terhadap terjadinya efek rumah kaca /
global warming.
Bahaya
pada kebakaran plastik
Bahan-bahan yang digunakan untuk
membuat plastic termasuk bahan-bahan organic,
dan pada umumnya bahan organic termauk bahan mudah terbakar.
Di samping itu, pada industry-industri plastik juga digunakan
bahan-bahan campuran, mialnya
platicicere yang berguna untuk menambah kekuatan dan daya elatisnya. Bahan campuran tersebut semakin membentuk
plastic menjadi lebih mudah terbakar.
Perlu diwaspadai bila terjadi
kebakaran di industry plastik, karena
kebakaran tersebut akan
menghasilkan daya panas yang
tinggi, daya panas tersebut menyebar ke semua arah, dan nyala api berkobar besar disertai asap
tebal, serta menghailkan gas-gas beracun
yang berbahaya bagi manusia.
Oleh sebab itu upaya pemadamannya
harus ekstra hati-hati, dan bagi para
petugas pemadam kebakaran diwajibkan memakai alat-alat keselamatan diri
lengkap, termasuk baju tahan api,
masker, dan alat-alat pernafasan ( breathing apparatus ).
Pangamanan
bahan kimia mudah terbakar
Pengamanan bahan-bahan kimia
mudah terbakar merupakan permasalahan cukup kompleks, karena semua aktifitas yang berhubungan
dengan bahan-bahan tersebut mengandung resiko yang besar, dan tidak boleh lalai atau lengah. Permasalahan pengamanan bahan kimia mudah
terbakar meliputi segala aktifitas di bawah ini :
-Penggunaannya ( Using ).
-Pemrosesan ( Processing ).
-Produksi ( Production ).
-Penyimpanan ( Storage ).
-Pengangkutan ( Transportation ).
Kemasan dan labeling
Untuk mencegah terjadinya
bahaya, kemasan dan penanganan dalam
pengangkutan, bongkar-muat, serta penumpukan harus dilakukan ekstra
hati-hati dan seaman mungkin. Sebab
kelalaian sedikit saja dapat mengakibatkan hal-hal yang fatal. Oleh sebab itu mulai dari penempatannya ke
dalam wadah ( kemasan ) dan pemberian tanda-tanda ( labeling ) sudah diatur
berdasarkan kesepakatan yang berlaku secara internasional, dan secara umum mempersyaratkan hal-hal
sebagai berikut :
-Wadah harus baik dan kuat, dibuat dari bahan yang tidak mudah bocor atau
berkarat.
-Lapisan sebelah dalam dari wadah
dibuat dari bahan yang tidak menimbulkan reaksi yang membahayakan.
-Wadah harus kuat dan tahan
bantingan, sebab resiko dalam
pengangkutan misalnya terkena goncangan,
terguling, atau jatuh, adalah sesuatu hal yang kadang-kadang sulit
dihindarkan.
-Drum-drum dan tangki penyimpan
harus memenuhi syarat-syarat keamanan yang diperlukan, termasuk bahan dan konstruksinya, ketersediaan bahan-bahan penyerap, ketersediaan bantalan-bantalan, dan telah memenuhi syarat berdasarkan hasil
uji / test sesuai aturan yang berlaku untuk masing-masing jenis bahannya.
-Tiap-tiap wadah baik berupa drum
atau tangki yang berisi bahan-bahan berbahaya harus diberi label yang berisi
tanda-tanda barang berbahaya dan peringatan penting tentang bahayanya. Tentang labeling sudah ada standarisasi yang berlaku
secara internasional, dan merupakan
kewajiban dari pabrik produsennya untuk mematuhi aturan yang telah
ditetapkan. Dan menjadi kewajiban pula
bagi para pengguna untuk menangani barang tersebut sesuai standar keamanan yang
diperlukan.
Pengamanan
bahan kimia cair dan gas
Bahan kimia cair dan gas sesuai
yang disebutkan di atas, adalah
bahan-bahan yang memiliki titik nyala rendah,
sehingga mudah terbakar bila terkena api. Bahaya dari bahan-bahan kimia tersebut
terutama apabila terjadi kebocoran di wadah / drum-drum tempat menyimpanannya.
Oleh sebab itu di gudang-gudang
tempat penyimpanannya harus dijaga dan selalu dikontrol, dengan petugas yang
sudah terlatih baik menangani bahan-bahan berbahaya, Larangan untuk tidak
merokok di sekitar tempat tersebut harus benar-benar ditegakkan, dan harus diyakinkan di gudang-gudang tempat
penyimpanannya benar-benar aman,
termasuk bebas dari kondisi berbahaya dari adanya kabel-kabel listrik
maupun peralatan lain yang diduga bisa menimbulkan koorsleting dan terbakar.
Selain pengamanan di tempat-tempat penyimpanannya bahan-bahan kimia cair dan gas yang mudah
terbakar memerlukan penanganan khusus pada saat pengangkutannya, dan juga bila bahan-bahan tersebut dialirkan
melalui pipa-pipa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar