Teknik dan Taktik Pemadaman Kebakaran
(Lengkap)
Isi Buku
Kata Pengantar
|
||
1.Pengetahuan tentang api
2.Segitiga api dan metoda Pemadaman kebakaran
3.Bahan-bahan pemadam api
4.Alat pemadam
kebakaran
5.Bahan kimia mudah terbakar
6.Penutup
Daftar Pustaka
Tehnik dan
Taktik Pemadaman Kebakaran
Setiap upaya
pemadaman kebakaran bertujuan agar nyala api kebakaran dapat dipadamkan
secepatnya, agar korban maupun kerugian
yang lebih besar dapat dihindarkan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka upaya pemadaman kebakaran memerlukan
teknik dan taktik pemadaman yang tepat. Yang dimaksud dengan Teknik dan Taktik Pemadaman Kebakaran : teknik pemadaman kebakaran, adalah kemampuan untuk menggunakan alat, perlengkapan,
dan bahan-bahan pemadaman kebakaran dengan sebaik-baiknya. Sedangkan taktik pemadaman kebakaran, adalah kemampuan dalam menganalisa situasi
sehingga dapat melakukan tindakan dengan cepat dan tepat, guna mencegah terjadinya korban dan kerugian
yang lebih besar.
Agar dapat menguasai teknik
pemadaman kebakaran secara baik diperlukan syarat-syarat, antara lain :
menguasai dengan baik pengetahuan tentang pencegahan dan penanggulangan
kebakaran, termasuk peralatan pemadaman
kebakaran, dan bahan-bahan pemadam yang
digunakan. Dapat menggunakan peralatan
dan perlengkapan pemadaman kebakaran dengan cepat dan benar, serta sudah terlatih dengan baik menghadapi
situasi menghadapi bahaya kebakaran.
Sedangkan
untuk menguasai taktik pemadaman
kebakaran, selain syarat-syarat di atas
masih diperlukan pengalaman yang sebenarnya dalam menanggulangi terjadinya
kebakaran. Dan khususnya bagi para
petugas pemadam kebakaran, hal-hal
penting yang diperlukan agar dapat melaksanakan teknik dan taktik pemadaman
yang baik, adalah :
-Dapat bekerja dengan tenang dan tabah. Ketenangan dan ketabahan sangat
diperlukan, karena udara panas dan asap
tebal yang ditimbulkan pada kejadian kebakaran pada umumnya sering menyebabkan
rasa panik. Lebih-lebih pada peristiwa
kebakaran besar.
-Harus berani mengambil tindakan-tindakan yang
dipandang perlu. Keberanian
diperlukan, namun harus tetap
memperhatikan keamanan dan keselamatan.
Pada pemadaman tempat-tempat yang berbahaya, atau untuk menyelamatkan korban yang terjebak
di lokasi kebakaran, paling tidak harus
ada dua orang petugas. Salah satu
bertugas sebagai penolong dan lainnya membantu serta melindungi temannya
terhadap bahaya api. Dengan demikian
bila terjadi hal-hal yang membahayakan secepatnya dapat diberikan bantuan dan
pertolongan.
-Harus dapat bekerja sama sebagai Team Work yang
kompak.. Selain menimbulkan rasa
panik, udara panas di lokasi kebakaran
juga menyebabkan kelelahan. Untuk
menghemat tenaga, maka penggunaan alat
penyemprot air / nozzle harus diatur secara bergiliran. Dalam hal ini peranan komandan tim sangat
penting. Upaya pemadaman harus berjalan
secara terpimpin dan kompak, agar dapat berhasil
dengan baik.
Faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan
Pengaruh
angin
Arah
berhembusnya angin dan kekuatannya dapat digunakan sebagai petunjuk ke arah
mana menjalarnya api kebakaran. Dan upaya pemadaman kebakaran sebaiknya tidak
melawan arah angin,kecuali dalam situasi khusus di mana lokasi kebakaran tidak
memungkinkan untuk searah angin.
Upaya
pemadaman kebakaran yang dilakukan melawan arah angin dapat membahayakan. Pertama karena akan terhalang dengan asap
sehingga sulit menemukan sumber apinya.
Ke dua, terkena aliran udara
panas sehingga menyebabkan cepat lelah.
Dan ke tiga, bahaya terkena
jilatan api.
Warna asap
kebakaran
Sumber api
kebakaran sering tidak dapat dikenali karena terhalang oleh asap tebal. Namun dengan melihat warna asap yang
ditimbulkannya kita dapat memperkirakan jenis benda yang terbakar atau sumber
apinya. Misalnya, bila asap kebakaran berwarna hitam dan
tebal, maka kemungkinan sumber api
berasal dari benda-benda : Minyak /
solar, karet, plastik,
aspal, atau benda-benda yang
mengandung minyak.
Bila warna
asap coklat kekuning-kuningan,
kemungkinan benda-benda yang terbakar adalah film, bahan-bahan film,
atau benda-benda lain yang mengandung asam sulfat. Sedangkan bila warna asap putih
kebiru-biruan, biasanya berasal dari
benda-benda yang mengandung phosphor.
Di samping
warna asap, bau yang menyebar berasal
dari asap bisa digunakan sebagai petunjuk benda-benda yang terbakar atau sumber
apinya. Dalam hal ini diperlukan
pengalaman, karena aroma bau dari asap
yang berasal dari kebakaran di gudang tekstil,
berbeda dengan bau asap yang berasal dari kebakaran di gudang
bahan-bahan karet, dan sebagainya.
Setelah diketahui jenis benda yang terbakar, maka bisa ditentukan alat dan bahan-bahan
pemadamnya yang tepat.
Lokasi
Kebakaran
Upaya
pemadaman kebakaran tidak terlepas dari lokasi terjadinya musibah, apakah kebakaran tersebut terjadi di
pemukiman yang padat bangunan, atau
terjadi di pusat pertokoan di tengah kota,
dan sebagainya.
Pada
peristiwa kebakaran yang terjadi di perumahan penduduk, di samping usaha pemadaman kebakaran di
lokasi sumber apinya, tindakan lain
untuk mencegah meluasnya kebakaran harus dilakukan. Bila terpaksa, bangunan rumah terdekat yang kemungkinan
besar terjilat api, sebagian bangunannya
dirusak atau dirobohkan. Tindakan ini
diperlukan untuk mencegah menjalarnya api.
Dan
khususnya pada kebakaran besar yang terjadi di pasar atau pusat-pusat
pertokoan, selain tindakan pemadaman dan
tindakan mencegah meluasnya kebakaran,
harus diperhatikan keamanan
barang-barang yang mungkin masih bisa diselamatkan. Karena biasanya pada saat-saat musibah demikian
merupakan kesempatan bagi pencoleng dalam menjalankan aksinya, misalnya dengan berpura-pura memadamkan api
kebakaran.
Bahaya lain
yang mungkin terjadi.
Setiap usaha
pemadaman kebakaran harus tetap memperhatikan faktor keselamatan, baik keselamatan penghuni bangunan yang
terbakar terutama anak-anak,
balita, wanita, dan orang lanjut usia, maupun keselamatan petugas pemadam sendiri.
Bila ada
korban yang terjebak di lokasi kebakaran dan terkurung bahaya api, harus segera dilakukan pertolongan, misalnya dengan cara merusak / menjebol
dinding rumah, merusak
langit-langit, dan sebagainya. Oleh karena itu peralatan yang berupa
kampak, linggis, ganco, dan alat-alat lainnya perlu disiapkan
sebelumnya.
Harus
diperhitungkan juga apakah ada bahaya-bahaya lain yang mungkin dapat
menimbulkan jatuhnya korban. Misalnya
apakah ada bahan-bahan di lokasi kebakaran yang kemungkinan dapat menimbulkan
ledakan. Atau, mungkin ada bahan-bahan yang dapat
menimbulkan gas beracun. Jika ada, maka bahan-bahan berbahaya tersebut harus
diamankan terlebih dulu.
Dan khusus
untuk pemadaman kebakaran yang terjadi di kapal laut atau perahu motor, harus dijaga agar upaya pemadaman kebakaran
jangan sampai menimbulkan kerugian yang lebih besar. Misalnya,
upaya pemadaman dengan cara penyemprotan air, jangan sampai berlebih-lebihan, karena dapat merusak muatan atau peralatan, atau dapat mengganggu kestabilan kapal yang
dapat menyebabkan kapal terguling dan tenggelam.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar